
<!-- Begin BidVertiser code -->
<SCRIPT SRC="http://bdv.bidvertiser.com/BidVertiser.dbm?pid=732616%26bid=1813212" TYPE="text/javascript"></SCRIPT>
<!-- End BidVertiser code -->
<SCRIPT SRC="http://bdv.bidvertiser.com/BidVertiser.dbm?pid=732616%26bid=1813212" TYPE="text/javascript"></SCRIPT>
<!-- End BidVertiser code -->

ketika paradigma menatap hal yg abstrak.
tentunya imajinasi bercabang menebak Pasti atau tidak,
Benar atau salah...
sesungguhnya itu sama saja seperti Fatamorgana,,
Buram ketika dilihat dari kejauhan..
jelas ketika dilihat dari kacamata pembesar.
tentunya imajinasi bercabang menebak Pasti atau tidak,
Benar atau salah...
sesungguhnya itu sama saja seperti Fatamorgana,,
Buram ketika dilihat dari kejauhan..
jelas ketika dilihat dari kacamata pembesar.
ku ingin tertawa melihat edikasi Negaraku porak poranda.
menelan bukti serta janji diperut buaya,
hanya saja aku tak beranikan diri untuk membuat proposal surat kecil untuk kepala negara,
mungkin hasilnya nihil dan akupun terjerumus dipenjara bawah tanah..
lebih baik aku bungkam nada suara kupun bisu seperti malam tanpa rembulan dan bintang nya.
menelan bukti serta janji diperut buaya,
hanya saja aku tak beranikan diri untuk membuat proposal surat kecil untuk kepala negara,
mungkin hasilnya nihil dan akupun terjerumus dipenjara bawah tanah..
lebih baik aku bungkam nada suara kupun bisu seperti malam tanpa rembulan dan bintang nya.
Hei ..
mengapa kau terus memaki,
sedangkan jabatan mu menunduk menatap diriku.
dan kau para jendral..
mengapa kau tembak saja aku.
sedangkan senjata mu luluh dan layu melihat akan ku berdiri didepan berderaku.
created : mata najwa
editor : Lorong langit teukufandy.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar